Jebus (23/07). Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bangka Barat melakukan peninjauan ke Pantai Jerangkat dan Bukit Penyabung sebagai potensi objek pariwisata di Desa Ketap, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat, Kamis (23/07). Peninjauan ini didampingi oleh Sekretaris Desa Ketap, Deni Arianza, dan beberapa anggota Pokdarwis Jebung, akronim dari Pantai Jerangkat Bukit Penyabung.
Pantai Jerangkat dan Bukit Penyabung memiliki lokasi yang berdampingan. Kedua objek ini berjarak 16 km dari Kantor Desa Ketap. Akses jalan menuju pantai cukup lebar dan masih dalam keadaan tanah puru.
Saat ini, Pantai Jerangkat dan Bukit Penyabung masih dalam tahap pengembangan perencanaan untuk menjadi objek tujuan wisata di Kecamatan Jebus. Tujuan pihak Disparbud meninjau lokasi untuk melakukan kordinasi terkait pengembangan lokasi objek dan konsultasi perencanaan pembuatan fasilitas beserta desain kasar untuk pendukung pantai, seperti tata letak kapling dan pondok kuliner, pondok bersantai, area berkemah, area publik, titik-titik swafoto, tanda pengenal tempat dan informasi publik di lokasi objek.
Desa Ketap bersama Pokdarwis Jebung mencoba mengelola dan menata tempat ini agar menjadi tempat yang ideal bagi pengunjung. Dalam dua bulan terakhir, keindahan lokasi Pantai Jerangkat dan batuan di kaki Bukit Penyabung cukup popular karena unggahan-unggahan di media sosial oleh orang-orang yang pernah berkunjung ke sana.
Pantai Jerangkat sering dijadikan lokasi berkemah oleh beberapa komunitas dan instansi-instansi yang berasal dari Bangka Barat dan daerah lain seputar Pulau Bangka. Pantai ini cukup asri dan alami dengan ditumbuhi pohon cemara di tepi pantai. Hamparan batu juga menghiasi pantai dan lautnya. Pantainya yang landai cukup luas bila air laut sedang surut dengan pasir putihnya, sangat memungkinkan untuk beraktivitas di tepi pantai, seperti berenang, bermain bola, bahkan berkendaraan di atas pantai karena pasirnya cukup padat dan keras. Air lautnya cukup jernih bagi pengunjung yang ingin snorkling di sekitar karang-karang pantai.
Selain itu, lokasi pantai juga berdekatan dengan pulau-pulau kecil yang dapat dijangkau dengan perahu, di antaranya Pulau Tenung, Pemuja, dan Kijang. Bahkan Pulau Tenung dapat diseberangi dengan berjalan dan berenang bila air sedang surut jauh. Untuk menggunakan perahu, pengunjung dapat menyewa perahu nelayan di sana dengan cara antar jemput ke pulau atau sewa sehari penuh. Untuk antar jemput, dikenakan tarif Rp. 20.000 per orang dan tarif sewa sehari penuh sebesar Rp. 400.000 per perahu, sudah termasuk minyak dan pemandu.
Tak jauh dari lokasi Pantai Jerangkat, tepatnya di kaki Bukit Penyabung terdapat goa yang dinamakan Goa Guntur. Penamaan ini dikarenakan bunyi yang terdengar seperti Guntur saat hempasan ombak saat air laut pasang menghantam mulut goa itu. Bukit Penyabung juga menjadi tempat beberapa aktivitas outbound, seperti motor trail dan off-road Jeep sering dilakukan di bukit itu.
Potensi unik yang dapat dikembangkan di Pantai Bukit Penyabung adalah bebatuannya yang beraneka ragam. Setidaknya terdapat tiga jenis hamparan batuan yang ada ada di lokasi pantai di kaki Bukit Penyabung. Tiga jenis bebatuan itu antara lain batuan Granit, batuan Diabas, dan batuan Metamorf.
Khusus batuan Diabas, dikatakan oleh Sekdes Desa Ketap, beberapa kajian dan penelitian tentang batuan ini sudah pernah dilakukan oleh organisasi dan instansi pemerintah. Kabar yang ia dengar bahwa Pantai Bukit Penyabung ini merupakan satu-satunya lokasi yang terdapat hamparan batuan Diabas dari seluruh wilayah yang ada di Kepulauan Bangka Belitung.
Dalam geologi, batuan Diabas adalah batuan beku basa yang kaya kandungan Fe dan berwarna gelap terbentuk akibat tumbukan antara lempeng benua dengan lempeng samudera. Tumbukan tersebut menyebabkan terjadinya partial melting batuan menjadi magma yang bersifat basaltic. Dalam Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Volume 16, Nomor 2, Desember 2014; Studi Potensi Thorium pada Batuan Granit di Pulau Bangka, yang disusun oleh BATAN, menyebutkan bahwa batuan Diabas berumur sama dengan masa Trias Awal, ini berarti antara 250 juta - 247 juta tahun yang lalu. Batuan diabas dinilai unik dan memiliki peran penting dalam proses terbentuknya bumi.
Keunikan Pantai Bukit Penyabung ditambah dengan keindahan alam Pantai Jerangkat dapat didorong menjadi kawasan cagar alam atau sebagai geowisata. Memang diperlukan kajian mendalam dan lebih lanjut untuk menyusun pencanangan menuju geowisata yang meliputi unsur geo diversity (kekayaan geologi), bio diversity (keanekaragaman hayati) dan culture diversity (kekayaan budaya) yang ada di kawasan tersebut.
Baik pihak Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, maupun kelompok-kelompok masyarakat harus saling mendukung dan menjaga potensi lokasi objek wisata ini agar ke depannya berkelanjutan, dan mempromosikan lokasi Pantai Jerangkat dan Bukit Penyabung sebagai tempat tujuan wisata minat khusus sehingga dapat menaikkan nilai kreatifitas dan kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal. ***